Showing posts with label Soal Essay Proposal Kelas XI dan Pembahasan. Show all posts
Showing posts with label Soal Essay Proposal Kelas XI dan Pembahasan. Show all posts

Sunday, March 6, 2022

Soal Essay Proposal Kelas XI Beserta Pembahasannya

 Berikut adalah soal essay materi proposal untuk kelas xi. 

Soal:

Perhatikan contoh proposal ini!

Contoh 1: 

Judul Penelitian : Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, Seiring berjalannya waktu industri– industri baik industri rumahan maupun pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya dekat dengan pemukiman padat penduduk. Letak sebuah pabrik yang berdekatan dengan pemukiman warga tentu dapat menimbulkan dampak buruk, baik itu melalui limbah padat, cair maupun gas.

Terutama limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar. Aktifnya perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus tanpa adanya proses yang dapat menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh pembuatan produk di suatu perindustrian.

Limbah atau sampah memang merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Beberapa pabrik di Indonesia kini sudah mulai menerapkan sistem pengolahan limbah untuk mengurangi dampak polusi dari limbah – limbah tersebut, bahkan ada beberapa yang memanfaatkan limbah pabriknya untuk dijadikan produk baru yang berguna yang tentunya diolah melalui proses – proses tertentu.

Salah satunya mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi kompos, batako dan lain lain. Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk 2 mengatasi masalah penumpukan sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbah pertanian dan perkebunan.

Sistem pembangkit listrik (generator biomass) yang paling optimal dengan model sistem pembangkit listrik grid-connected. Perhitungan hasil potensi biomasa tebu (feedstock biomass) dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi generator 1, generator 2, generator 3 dan perhitungan konsumsi daya pada industri yang dengan secara menyeluruh sistem merupakan system digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.68.

Hasil simulasi dan optimasi berbantuan software HOMER menunjukkan bahwa secara keseluruhan sistem yang paling optimal untuk diterapkan di PT. Madubaru (PG/PS Madukismo) system pembangkit listrik (100%) dengan Grid PLN (0%).

Dihitung 0% dikarenakan langganan dari PLN tidak dimanfaatkan dalam sistem pembangkit karena pembangkit mampu menampung daya konsumsi seluruh sektor industri. Hasil total daya yang dihasilkan dari pembangkit 1,2 dan 3 sebesar 15,024,411 kWh/tahun dari hasil analisa Homer Energy.

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir yang berjudul “Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula”. Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai pemanfaatan limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan gula di PG.Madukismo Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penyusunan tugas akhir ini penulis merumuskan masalah kedalam beberapa bentuk kalimat pertanyaan, sebagai berikut ini:

Potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.

Analisis penerapan ampas tebu di pabrik gula.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam pembahasan tugas akhir ini dibatasi pada :

Pengambilan data hanya dilakukan Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.

Analisis perhitungan daya dan beban hanya terpusat melalui Homer.

1.4 Tujuan Penelitian

Perhitungan potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik

Mengetahui hasil analisa energi biomasa tebu sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan di masyarakat.

1.5 Manfaat Penelitian

Penulisan tugas akhir ini memberikan manfaat ke beberapa pihak, antara lain :

Manfaat bagi penulis

Manfaat penelitian biomassa bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan bagi peneliti dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menghadapi masalah bahan bakar yang saat ini sedang dalam kondisi mengkhawatirkan.

Manfaat bagi Universitas

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi akademis dan keinsinyuran untuk pengembangan jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selanjutnya.

Manfaat bagi Masyakarat dan Industri

Dapat di jadikan sebagai penyedia energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan. Dapat menyediakan energi alternatif yang mandiri dan tidak tergantung pada energi fosil. Dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang energi alternatif untuk daerah yang tertinggal agar lebih maju dan sejahtera.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dasar teori berisi pemikiran atau teori-teori yang melandasi dilakukannya penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian:

Studi Pustaka (Study Research) Studi ini dilakukan dengan cara melihat dan mencari literature yang sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisis pada penulisan tugas akhir.

Penelitian Lapangan (Field Research) Berupa peninjauan ke lokasi dan siskusi dengan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini. Penyusunan Tugas Akhir Setelah dilakukan pengujian, data-data dan analisa yang diperoleh dan disusun dalam sebuah laporan tertulis.

Proposal Penelitian Kualitatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas belajar yang dilakukan siswa sehingga menjadi kebiasaan. Belajar akan mengalami peningkatan dengan budaya belajar dan konsekuensinya adalah meningkatkan produktivitas siswa dan memperoleh prestasi yang lebih baik bila dibandingkan sebelum melaksanakan budaya belajar. Budaya belajar memberikan sumbangan yang sangat besar, sebab kemampuan yang dikembangkan melalui budaya belajar adalah kemampuan jasmaniah dan rohaniah. Adapun kemampuan jasmaniah dan rohaniah tersebut meliputi : segi pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, nilai-nilai perikehidupan, sikap, dedikasi dan disiplin. Budaya belajar merupakan salah satu upaya perbuatan meningkatkan kualitas belajar, karena dengan budaya belajar segala kegiatan pembelajaran dan tugas akan teratur dan terarah, sehingga tujuan belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan biak. Pelaksanaan tugas dan belajar tidak terlepas dari cara siswa belajar. Oleh karena itu budaya belajar memegang peranan penting, sebab baik tidaknya dan berhasil tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dan dapat dirasakan oleh siswa dan masyarakat sebagai pemakai lulusan, maka dari itu budaya belajar harus dilaksanakan secara optimal.Selain

disiplin dalam belajar, kegigihan dalam belajar dan konsisten dalam belajar faktor lain yang dapat mempengaruhi budaya belajar siswa adalah adanya motivasi yang mendorong siswa untuk belajar. Karena pada dasarnya motivasi dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya

Siswa hidup dalam kehidupan sosial. Transformasi sosial membawa banyak dampak negatif . Lembaga persekolahan sewajarnya merasa terpanggil untuk memperhatikan perkembangan moral dan sosial anak didik. Upaya untuk menciptakan tatanan kehidupan sosial yang kondusif merupakan hal yang penting mengingat kecenderungan kehidupan di masa depan semakin canggih, kompetitif, dan kompleks. Kondisi ini menuntut manusia memiliki nilai-nilai sosial yang berguna untuk beradaptasi dengan masyarakatnya sepanjang hidup manusia.

Kondisi di lapangan pendidikan ternyata berbeda-beda utamanya dalam proses pembelajaran. Khususnya pada MA Al Madinah Salatiga menunjukkan bahwa proses pembelajaran terutama mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris tidak menarik, monoton, membosankan, individualis. Guru mengajar dengan model serta teknik pembelajarannya konvensional dan berpusat pada guru. Kelemahan-kelemahan yang tampak dalam proses pembelajaran adalah kurang mengikutsertakan siswa, dan membiarkan 'budaya diam' berlangsung di dalam kelas. Kondisi demikian

menyebabkan pengajaran Matematika dan Bahasa Inggris kurang berhasil dalam menggairahkan motivasi belajar siswa. Faktor lain yang juga kurang menunjang ialah luasnya cakupan bahan pengajaran, dan dukungan buku teks dan bahan bacaan yang hanya bersifat informatif namun tidak merangsang daya nalar dan berpikir kreatif siswa.

Pembelajaran mata pelajaran Matematika, dan Bahasa Inggris saat ini belum optimal dilakukan sehingga dibutuhkan berbagai upaya peningkatan kualitas. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan prestasi, nilai- nilai sosial dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran

Matematika dan Bahasa Inggris adalah budaya belajar kelompok (pembelajaran kooperatif). Johnson dan Johnson (2000) dalam Metode Pembelajaran Kooperatif: Sebuah Meta-Analisis menyatakan bahwa Hasil meta-analisis memberikan bukti penelitian yang telah dilakukan pada metode pembelajaran kooperatif, delapan metode beragam telah diteliti, semua metode telah menghasilkan prestasi lebih tinggi dari belajar yang kompetitif dan individualistik, dan pendekatan yang lebih konseptual untuk pembelajaran kooperatif dapat menghasilkan prestasi lebih tinggi daripada metode langsung. Pada umumnya, hasil-hasil penelitian tersebut mendukung penggunaan metode pembelajaran kooperatif. Data tersebut menunjukkan bahwa suasana belajar pada pembelajaran kooperatif menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi perolehan hasil belajar siswa, baik dilihat dari pengaruhnya terhadap penguasaan materi pelajaran maupun dari pengembangan dan pelatihan sikap serta keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan di

masyarakat.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan deskripsi pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka masalah pokok yang akan dikaji dalam Fokus Penelitian ini adalah Budaya Belajar Kelompok Siswa MA Al Madinah Salatiga. Fokus Penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu 1) hubungan pembelajaran kooperatif dengan prestasi siswa, 2) hubungan pembelajaran kooperatif dengan motivasi belajar siswa, dan 3) hubungan pembelajaran kooperatif dengan kompetensi sosial siswa.

C. Tujuan Penelitian

Ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini .

1. Mendeskripsikan hubungan pembelajaran kooperatif dengan prestasi siswa.

2. Mendeskripsikan hubungan pembelajaran kooperatif dengan kompetensi sosial siswa.

3. Mendeskripsikan hubungan pembelajaran kooperatif dengan motivasi belajar siswa MA Al Madinah Salatiga

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian dalam mengembangkan budaya belajar kelompok siswa sekolah / Madrasah .

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang

positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang bermanfaat bagi :

a. MA Al Madinah , khususnya Kepala Madrasah untuk mengembangkan budaya belajar kelompok.

b. Guru, dapat memperoleh masukan-masukan yang berguna untuk peningkatan proses pembelajaran yang lebih baik

c. Bagi siswa, akan tumbuh kesadaran bahwa dengan budaya belajar kelompok dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai instrumen untuk membentuk pribadi positif.

d. Madrasah lain, dapat memberikan sumbangan pemikiran yang possitif dapat mencontoh langkah-langkah yang baik sebagaimana yang telah dipraktekkan di MA Al Madinah Salatiga.

e. Peneliti Lain. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih mendalam dengan topik dan fokus serta setting yang lain untuk memperoleh perbandingan sehingga memperkaya temuan-temuan penelitian yang bermanfaat bagi siswa dan dunia pendidikan.

E.Daftar Istilah

Budaya belajar dipandang sebagai model-model pengetahuan manusia mengenai belajar yang digunakan oleh individu atau kelompok sosial untuk menafsirkan benda, tindakan dan emosi dalam lingkungannya.

Belajar Kelompok adalah metode pengajaran dimana siswa dikelompokkan dalam tim belajar kecil bekerjasama dengan satu sama lain untuk

memecahkan masalah, atau untuk melakukan tugas yang diajukan oleh guru.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa duduk bersama dalam satu kelas dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.

Prestasi belajar adalah Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu.


Contoh Proposal 2: 

Proposal Penelitian Kualitatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas belajar yang dilakukan siswa sehingga menjadi kebiasaan. Belajar akan mengalami peningkatan dengan budaya belajar dan konsekuensinya adalah meningkatkan produktivitas siswa dan memperoleh prestasi yang lebih baik bila dibandingkan sebelum melaksanakan budaya belajar. Budaya belajar memberikan sumbangan yang sangat besar, sebab kemampuan yang dikembangkan melalui budaya belajar adalah kemampuan jasmaniah dan rohaniah. Adapun kemampuan jasmaniah dan rohaniah tersebut meliputi : segi pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, nilai-nilai perikehidupan, sikap, dedikasi dan disiplin. Budaya belajar merupakan salah satu upaya perbuatan meningkatkan kualitas belajar, karena dengan budaya belajar segala kegiatan pembelajaran dan tugas akan teratur dan terarah, sehingga tujuan belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan biak. Pelaksanaan tugas dan belajar tidak terlepas dari cara siswa belajar. Oleh karena itu budaya belajar memegang peranan penting, sebab baik tidaknya dan berhasil tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dan dapat dirasakan oleh siswa dan masyarakat sebagai pemakai lulusan, maka dari itu budaya belajar harus dilaksanakan secara optimal.Selain

disiplin dalam belajar, kegigihan dalam belajar dan konsisten dalam belajar faktor lain yang dapat mempengaruhi budaya belajar siswa adalah adanya motivasi yang mendorong siswa untuk belajar. Karena pada dasarnya motivasi dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya

Siswa hidup dalam kehidupan sosial. Transformasi sosial membawa banyak dampak negatif . Lembaga persekolahan sewajarnya merasa terpanggil untuk memperhatikan perkembangan moral dan sosial anak didik. Upaya untuk menciptakan tatanan kehidupan sosial yang kondusif merupakan hal yang penting mengingat kecenderungan kehidupan di masa depan semakin canggih, kompetitif, dan kompleks. Kondisi ini menuntut manusia memiliki nilai-nilai sosial yang berguna untuk beradaptasi dengan masyarakatnya sepanjang hidup manusia.

Kondisi di lapangan pendidikan ternyata berbeda-beda utamanya dalam proses pembelajaran. Khususnya pada MA Al Madinah Salatiga menunjukkan bahwa proses pembelajaran terutama mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris tidak menarik, monoton, membosankan, individualis. Guru mengajar dengan model serta teknik pembelajarannya konvensional dan berpusat pada guru. Kelemahan-kelemahan yang tampak dalam proses pembelajaran adalah kurang mengikutsertakan siswa, dan membiarkan 'budaya diam' berlangsung di dalam kelas. Kondisi demikian

menyebabkan pengajaran Matematika dan Bahasa Inggris kurang berhasil dalam menggairahkan motivasi belajar siswa. Faktor lain yang juga kurang menunjang ialah luasnya cakupan bahan pengajaran, dan dukungan buku teks dan bahan bacaan yang hanya bersifat informatif namun tidak merangsang daya nalar dan berpikir kreatif siswa.

Pembelajaran mata pelajaran Matematika, dan Bahasa Inggris saat ini belum optimal dilakukan sehingga dibutuhkan berbagai upaya peningkatan kualitas. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan prestasi, nilai- nilai sosial dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran

Matematika dan Bahasa Inggris adalah budaya belajar kelompok (pembelajaran kooperatif). Johnson dan Johnson (2000) dalam Metode Pembelajaran Kooperatif: Sebuah Meta-Analisis menyatakan bahwa Hasil meta-analisis memberikan bukti penelitian yang telah dilakukan pada metode pembelajaran kooperatif, delapan metode beragam telah diteliti, semua metode telah menghasilkan prestasi lebih tinggi dari belajar yang kompetitif dan individualistik, dan pendekatan yang lebih konseptual untuk pembelajaran kooperatif dapat menghasilkan prestasi lebih tinggi daripada metode langsung. Pada umumnya, hasil-hasil penelitian tersebut mendukung penggunaan metode pembelajaran kooperatif. Data tersebut menunjukkan bahwa suasana belajar pada pembelajaran kooperatif menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi perolehan hasil belajar siswa, baik dilihat dari pengaruhnya terhadap penguasaan materi pelajaran maupun dari pengembangan dan pelatihan sikap serta keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan di

masyarakat.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan deskripsi pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka masalah pokok yang akan dikaji dalam Fokus Penelitian ini adalah Budaya Belajar Kelompok Siswa MA Al Madinah Salatiga. Fokus Penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu 1) hubungan pembelajaran kooperatif dengan prestasi siswa, 2) hubungan pembelajaran kooperatif dengan motivasi belajar siswa, dan 3) hubungan pembelajaran kooperatif dengan kompetensi sosial siswa.

C. Tujuan Penelitian

Ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini .

1. Mendeskripsikan hubungan pembelajaran kooperatif dengan prestasi siswa.

2. Mendeskripsikan hubungan pembelajaran kooperatif dengan kompetensi sosial siswa.

3. Mendeskripsikan hubungan pembelajaran kooperatif dengan motivasi belajar siswa MA Al Madinah Salatiga

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian dalam mengembangkan budaya belajar kelompok siswa sekolah / Madrasah .

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang

positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang bermanfaat bagi :

a. MA Al Madinah , khususnya Kepala Madrasah untuk mengembangkan budaya belajar kelompok.

b. Guru, dapat memperoleh masukan-masukan yang berguna untuk peningkatan proses pembelajaran yang lebih baik

c. Bagi siswa, akan tumbuh kesadaran bahwa dengan budaya belajar kelompok dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai instrumen untuk membentuk pribadi positif.

d. Madrasah lain, dapat memberikan sumbangan pemikiran yang possitif dapat mencontoh langkah-langkah yang baik sebagaimana yang telah dipraktekkan di MA Al Madinah Salatiga.

e. Peneliti Lain. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih mendalam dengan topik dan fokus serta setting yang lain untuk memperoleh perbandingan sehingga memperkaya temuan-temuan penelitian yang bermanfaat bagi siswa dan dunia pendidikan.

E.Daftar Istilah

Budaya belajar dipandang sebagai model-model pengetahuan manusia mengenai belajar yang digunakan oleh individu atau kelompok sosial untuk menafsirkan benda, tindakan dan emosi dalam lingkungannya.

Belajar Kelompok adalah metode pengajaran dimana siswa dikelompokkan dalam tim belajar kecil bekerjasama dengan satu sama lain untuk

memecahkan masalah, atau untuk melakukan tugas yang diajukan oleh guru.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa duduk bersama dalam satu kelas dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.

Prestasi belajar adalah Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu.


Pertanyaan Soal: 

1. 1. Jelaskan persamaan dari kedua contoh proposal tersebut! 

      Kedua teks sama2 terdapat ; latar belakang, tujuan dan manfaat masalah

  

2. Temukan minimal 5 perbedaan kedua contoh proposal tersebut! Jelaskan hasil temuanmu!

     Topiknya berbeda hal. 22

Penulisan judul pada P1 dg P2 tidak sama

Peebedaan jumlah bab

Proposal 2 memiliki metode penelitian sdg Prop 2 tida3

Prop 1 memiliki daftar istilah sdg prop 2 tdk memiliki penhlasannya

Dlm prop 2 memiliki rumusan masalah dan batasan masalah sdg di prop 1 tidak


3. 3.  Temukan dan telaskan minimal 5 unsur kebahasaan di kedua proposal tersebut dengan menulis bukti contohnya!

Penulisan judul pada P1 dg P2 tidak sama

Peebedaan jumlah bab

Proposal 2 memiliki metode penelitian sdg Prop 2 tida3

Prop 1 memiliki daftar istilah sdg prop 2 tdk memiliki penhlasannya

Dlm prop 2 memiliki rumusan masalah dan batasan masalah sdg di prop 1 tidak


4.  4.  Jelaskan minimal 3 kelebihan kedua proposal tersebut!

      P1: tdk memiliki metode penelitian, tidak ada rumusan dan batasan mslh, tdk memakai data statistika.

 

P2: tdk ada kata ilmiah, kata tidak 

5.  5. Jelaskan minimal 3 kekurangan proposal tersebut!

66.  Buatlah bagian pendahuluan (minimal 1 paragraf) dari rumusan masalah berikut ini: “Apa konsekuensi yang dirasakan oleh pedagang barang harian Pasar Wonokromo Surabaya terhadap aktivitas dan interaksi sosial mereka sejak diberlakukannya kebijakan PSBB oleh pemerintah?

P    Pendahuluan: 

S    Pemerintah telah melakukan kebijakan terhadap pengurangan penularan virus Corona-19 dengan memberlakukan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Konsekuensi kebijakan pemerintah tersebut dirasakan dampaknya oleh para pedagang pasar Wonokromo, Surabaya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik meneliti dampak pemberlakuan PSBB terhadap perekonomian para pedagang pasar Wonokromo, Surabaya.

7. 7. Buatlah suatu rumusan masalah yang tepat jika terdapat judul proposal penelitan sebagai berikut:Analisa Sikap Masyarakat terhadap Kesadaran Mengikuti Protokol Kesehatan pada Masa Pandemi

 Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap kesadaran mengikuti protokol kesehatan pada masa pandemi?